.post-body img { max-width:100%; height:auto; } RAK KOLEKSI pok -: JADWAL IMSAKIYAH RAMADAN SEPANJANG MASA (METODE HISAB, PCNU GRESIK)

Friday, May 3, 2019

JADWAL IMSAKIYAH RAMADAN SEPANJANG MASA (METODE HISAB, PCNU GRESIK)

Beberapa hari lagi ini kita sudah akan kembali masuk ke bulan Ramadan, 1440 H. Entah kenapa, di Indonesia di momen² seperti ini biasanya selalu diributkan soal penentuan kapan awal bulan puasa (dan berakhirnya), hilal terlihat apa tidak (sampai selalu muncul meme² kocak tentang kemana perginya sang hilal sampai diributkan orang sak Indonesia Raya 😁. Meskipun nampaknya keributan itu tidak akan terjadi tahun ini, karena berdasarkan perhitungan hisab, waktu konjungsi bulan baru (ijtimak) Ramadan tahun ini jauh dari waktu tenggelamnya matahari (maghrib), sehingga bisa dipastikan hilal akan berada jauh di atas ufuk (terlihat jelas, meskipun dengan mata telanjang, tidak perlu harus menggunakan teleskop), dengan angka ketinggian jauh di atas ketinggian minimal 2° yang dipersyaratkan (dulu sekali angka ketinggian minimal yang dipersyaratkan ini malah 8°). Jujur, sampai sekarang pun masih belum bisa masuk ke nalar saya, kenapa masih harus diperayaratkan ketinggian minimal hilal sekian atau sekian derajad. Ini sebenarnya yng menjadi biangnya keladi, sumber yang menjadi pemicu timbulnya perdebatan, sampai akhirnya timbul fenomena si A berpuasa hari ini sementara si B besoknya, si Y shalat Iedul Fitri hari ini sementara si Z sudah shalat kemarin. Weladalah tobiiil.... Padahal nih, kalau menurut pendapat saya wong bodd ini, wong jaman sudah sedemikian majunya, manusia sudah hampir bikin lapangan sepakbola di bulan sana, eh kok kita disini masih meributkan "hakikinya" bulan sudah masuk bulan baru belum sih... Bulan terbit itu kan tidak ditentukan karena kita bisa melihat atau tidak. Apakah kalau misalnya "sebenarnya" bulan sudah terbit (dibuktikan melalui perhitungan hisab, maupun dengan bantuan tool teleskop/kamera, namun terbitnya katakanlah cuma dengan ketinggian 1°.... apakah dengan demikian berarti boleh dikatakan bahwa bulan "belum terbit"? (Istilahnya hilal tidak terlihat). Agak susah masuk di akal saya.... maaaaap πŸ™ Hhhhh tapi ya sudahlah, setra....

Disini saya tidak hendak berdebat soal metode mana yang paling benar, metode hisab hakikinya Muhammadiyah, atau Rukyatnya Nahdlatul Ulama, wallahu'alam. Saya bukan ahli agama. Semua punya alibi agamanya masing². Saya cuma pernah sedikit "menelaah" lebih dalam saja tentang apa dan bagaimana kedua metode tersebut bekerja. Seperti kata Gus Tofa (sebutan saya untuk Agus Mustofa, penulis buku seri Tasawuf Modern), sebaiknya sedikit banyak kita perlu berusaha semampu kita untuk mengetahui dengan pasti dasar & alasan semua perilaku peribadatan kita. Allah menghendaki manusia - melengkapinya dengan akal budi & fikiran - agar kita senantiasa berfikir. Fikiran, adalah kelengkapan kita sebagai manusia, sebagai hamba yang berkewajiban untuk menyembah- Nya, dalam setiap olah-gerak rasa & raga kita, menuju sumber abadi hidup kita, sangkan paraning dumadi. Fikiran lah, yang memisahkan spesies manusia dengan spesies binatang. Fikiran lah (dan juga nafsu), percikan ilahiah yang dianugerahkan kepada kita manusia, menjadikannya "seperti Tuhan" itu sendiri, berkehendak bebas (Iradah). Manunggaling kawulo-Gusti. Tuhan dan manusia "tidak ada bedanya", melebu jadi satu.

Whew, panjang juga ternyata ya hehehe.... kok jadi kayak curhat jadinya kedengaranya yak wkwkwkwk, padahal tadi kan janjinya tidak hendak membahas "sisi spiritual"nya materi kali ini. Tapi yo wis lah.... wong saya yo wis kadung ngetik akeh, mosok ape tak busek neh, eman... πŸ˜‚ Ya wis, terakhir curhat, saya cuma ingin mengutip salah satu kalimatnya Gus Tofa dalam salah satu bukunya : "beragamalah dengan akal sehat" (entah, apa hubungannya yak dengan topik jadwal imsakiyah ini, hahahah.... lanjuuuutt)

Ya sudah, daripada nanti saya semakin ngawur 😁 salah² malah kena UU-ITE saking ngawurnya, langsung saja ya.... berikut saya share sebuah "aplikasi" untuk menghisab waktu shalat (dan imsakiyah). Tabel perhitungan ini bisa digunakan untuk membuat jadwal imsakiyah Ramadan sepanjang masa, tidak hanya tahun ini saja namun juga untuk Ramadan tahun² mendatang. Jadi, dengan aplikasi ini anda tidak perlu lagi sibuk mencari jadwal imsakiyah setiap tahun. Begitu kita sudah inputkan data lokasi kita dengan benar, maka selanjutnya anda tinggal memasukkan nilai tahun Hijriyahnya saja sesuai dengan tahun Hijriyah saat ini, enter, dan voiilaaa... jadi sudah jadwal imsakiyah kita, presisi, khusus untuk lokasi aktual anda. Tinggal print atau buat file pdf-nya terserah anda. Kalau saya pribadi sih biasanya saya print-out beberapa lembar untuk seluruh anggota keluarga. Masing² selembar. Gunanya adalah selain untuk mengecek waktu imsak/subuh dan maghrib, sekligus juga sebagai catatan pribadi progress puasanya masing², puasanya sudah berapa hari, kapan lebarannya, puasa tanggal berapa saja yang batal puasanya hehehe.... kan kalo untuk perempuan, putri saya misalnya dalam sebulan pasti mau tidak mau ada hari² "berhalangan" sehingga tidak mungkin berpuasa, bukan? 😁 Tinggal di-marked pakai spidol atau stabilo jadi deh "journal pribadi" puasa Ramadan kita....

Oyah, perlu kiranya saya infokan sedikit tentang cara menggunakan sheet aplikasi ini. Jika ini pertama kalinya anda menggunakannya, terlebih dahulu anda perlu menginputkan lokasi & data faktual geografis lokasi anda. Ini jika nama kota tempat anda tinggal belum tercantum pada tabel yang sudah ada (lihat sheet 'Markas'). Untuk membuat entry baru anda tinggal menyisipkannya sembarang di tabel tersebut, kemudian isikan selengkapnya data yang diminta (koordinat lintang & bujur, tinggi dpl, dll). Anda bisa menggunakan berbagai macam sumber data, baik dari tool GPS telpon seluler (hp), ataupun browsing² tanya ke mbah gugel, terserah.

Jika sudah selesai anda mengentrykan data lokasi anda di sheet 'Markas', langkah selanjutnya tinggal "mereferkan" cell input "NAMA KOTA/LOKASI" di sheet 'Jadwal' ke cell yang sudah anda pilih/entry-kan di sheet 'Markas' tadi. Selesai. Langkah berikutnya tinggal print, baik print sebagai pdf file, ataupun hard-print ke lembar kertas.

Sebagai catatan, tadinya sebetulnya saya ingin memberi rujukan darimana awalnya saya mendapatkan file aplikasi ini. Sayangnya, saya tidak lagi bisa menemukan dari website mana saya mendapatkan file ini dulu. Yang jelas saya sudah menggunakan file ini lamaaaa sekali.... sudah bertahun². Jadi, mohon maaaaaf yang sebesar²nya kepada pencipta aplikasi yang sangat berguna ini, semoga Allah memberi balasan yang sebaik²nya atas sedekah ilmu yng sudah panjenengan berikan. Jazakallah khairan katsiran... πŸ™ Sedikit yang saya tau dan ingat (karena tertulis di bagian dalam file) bahwa salah satu penyusun aplikasi ini adalah Bpk. Ibnu Zahid Abdo el-Moeid, dari Dewan Pakar Lajnah Falakiah PCNU Gresik.

Akhirul kalam, monggo silahkan digunakan aplikasi tersebut dibawah ini πŸ‘‡



Selamat berpuasa,
Beragamalah dengan Akal Sehat
MARHABBAN YAA RAMADAN 1440 H

SALAM PUSTAKA

No comments:

Post a Comment