Arswendo Atmowiloto adalah salah satu sosok penulis senior, penulis multigenre, tulisannya membentang dari konsumsi anak²/remaja sampai kakek nenek, mulai dari cerita silat, novel roman, dll. Mungkin cuma buku resep masakan yang dia belum tulis π atau jangan² itu pun sudah pernah dia tulis, dan saya tidak tahu??
Semua hal dia tulis, dan semuanya bagus, setidaknya menurut saya barangkali. Sudah pernah saya tulis di artikel sebelumnya, pertama kali saya mengenal sosok Arswendo adalah melalui bacaan favorit saya semasa kecil, majalah HAI. Cerita berserinya tentang si detektif cilik Imung selalu saya tunggu dengan antusias setiap kali penerbitan. Begitu juga kolom asuhannya, masih di majalah yang sama, "Mengarang Itu Gampang".
Menginjak masa yang lebih dewasa, semakin bnyak saya menemukan tulisan dan buku²nya, dengan topik & genre beragam. Pada jamannya penulis ini termasuk yang cukup sangat produktif. Sampai akhirnya di satu masa, saya lupa tahunnya, dia tersandung suatu masalah (kasus penistaan agama kalau tidak salah, cmiiw) sehingga dia akhirnya harus berurusan dengan hukum dan harus mendekam selama beberapa waktu di lembaga pemasyarakatan (bahasa halus dari penjara). Selepas masa² suram tersebut dia masih lanjut menulis, namun entah bagaimana dan kenapa, popularitasnya sudah semakin menurun tajam, masa keemasan dan kejayaan sudah terlewat agaknya.
Diantara banyak bukunya, ada satu yang paing unik menurut saya, serial novel silat berlatar-belakang sejarah "Senopati Pamungkas", dan judul lanjutannya "Tembang Tanah Air" yang berhenti pada buku ketujuh dan tidak pernah ditamatkan sampai saat ini, setelah penulisannya terputus seiring dengan masuknya dia ke balik jeruji besi. Nampaknya dia mengalami semacam kefrustasian serta kehilangan mood untuk menulis lagi.
Unik, karena cuma di buku ini sajalah Arswendo menuliskan cerita bergenre cerita silat. Tidak ada lagi bukunya yang lain selain Senopati Pamungkas dan Tembang Tanah Air yang bergenre serupa, cerita silat. Keunikan kedua, soal tebalnya. Begitu tebalnya buku ini sampai LKH (Langit Kresna Hariadi) pun mengatakan bahwa buku Senopati Pamungkas ini tebalnya "dah kayak bantal!" π (padahal buku Gajah Mada-nya sendiri kalau ditumpuk jilid 1-5 mungkin tingginya melebihi buku Senapati Pamungkas).
Berikut saya share-kan kedua buku cersil karya Arswendo tersebut, cekidot π
Selamat membaca
Semua hal dia tulis, dan semuanya bagus, setidaknya menurut saya barangkali. Sudah pernah saya tulis di artikel sebelumnya, pertama kali saya mengenal sosok Arswendo adalah melalui bacaan favorit saya semasa kecil, majalah HAI. Cerita berserinya tentang si detektif cilik Imung selalu saya tunggu dengan antusias setiap kali penerbitan. Begitu juga kolom asuhannya, masih di majalah yang sama, "Mengarang Itu Gampang".
Menginjak masa yang lebih dewasa, semakin bnyak saya menemukan tulisan dan buku²nya, dengan topik & genre beragam. Pada jamannya penulis ini termasuk yang cukup sangat produktif. Sampai akhirnya di satu masa, saya lupa tahunnya, dia tersandung suatu masalah (kasus penistaan agama kalau tidak salah, cmiiw) sehingga dia akhirnya harus berurusan dengan hukum dan harus mendekam selama beberapa waktu di lembaga pemasyarakatan (bahasa halus dari penjara). Selepas masa² suram tersebut dia masih lanjut menulis, namun entah bagaimana dan kenapa, popularitasnya sudah semakin menurun tajam, masa keemasan dan kejayaan sudah terlewat agaknya.
Diantara banyak bukunya, ada satu yang paing unik menurut saya, serial novel silat berlatar-belakang sejarah "Senopati Pamungkas", dan judul lanjutannya "Tembang Tanah Air" yang berhenti pada buku ketujuh dan tidak pernah ditamatkan sampai saat ini, setelah penulisannya terputus seiring dengan masuknya dia ke balik jeruji besi. Nampaknya dia mengalami semacam kefrustasian serta kehilangan mood untuk menulis lagi.
Unik, karena cuma di buku ini sajalah Arswendo menuliskan cerita bergenre cerita silat. Tidak ada lagi bukunya yang lain selain Senopati Pamungkas dan Tembang Tanah Air yang bergenre serupa, cerita silat. Keunikan kedua, soal tebalnya. Begitu tebalnya buku ini sampai LKH (Langit Kresna Hariadi) pun mengatakan bahwa buku Senopati Pamungkas ini tebalnya "dah kayak bantal!" π (padahal buku Gajah Mada-nya sendiri kalau ditumpuk jilid 1-5 mungkin tingginya melebihi buku Senapati Pamungkas).
Berikut saya share-kan kedua buku cersil karya Arswendo tersebut, cekidot π
Arswendo Atmowiloto - Tembang Tanah Air (buku 1-7, tidak tamat, djvu)
Selamat membaca
SALAM PUSTAKA
terimakasih sudah berbagi koleksinya
ReplyDeleteTerima kasih apresiasinya. Salam Pustaka...
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBerita hari ini: telah berpulang hari ini tokoh budayawan Indonesia ini. Selamat jalan Arswendo Atmowiloto... may you rest in peace
ReplyDeleteBang admin,,, gue mohon ijin download semua PDF buku novel karya arswendo untuk gue baca. Semoga abang admin diberkahi sehat badan panjang umur sekeluarga rejeki melimpah ruah dan selalu taat ibadah.
ReplyDeleteMakasih bang admin
By hermawan cikarang bekasi Jawa barat
Monggo silahken... senang bisa berbagi dg sesama pecinta buku
DeleteSALAM PUSTAKA
Bang admin, sekalian ijin download gajah Mada karya langit Kresna juga,,, ok
ReplyDeleteSiaap <πΆ monggo langsung dijedot ajah...
DeleteSALAM PUSTAKA
Salam hangat & apresiasi buat bang admin.
ReplyDeleteIkut berduka cita sedalam dalam nya Indonesia telah kehilangan sosok penulis yg luar biasa. Selamat jalan bung Arswendo....
SALAM PUSTAKA
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSekilas info, novel silat arswendo bukan hanya senopati pamungkas dan tembang tanah air, ada satu lagi yaitu sukma sejati
ReplyDeleteSaya waktu kuliah, saban cair beasiswa selalu beli buku ini. Setelah sy penempatan di medan, buku raib entah ke mana
ReplyDeleteTerimakasih telah berbagi.
ReplyDeleteSalam literasi...
Terima kasih. Jadi ingat lagi masa muda ...
ReplyDeleteTerima kasih sudah berbagiπππ
ReplyDeleteAssalamualaikum.
ReplyDeleteOm untuk tembang tanah air nyuwun yang versi PDF atau Doc atau bisa baca disini . Pleaseeeeeee
untuk tembang tanahair adakah versi pdf nya?
ReplyDeleteTerima kasih ijin download
ReplyDeleteluar biasa, terima kasih sudah berbagi
ReplyDelete